Contoh Makalah Buat Tugas TIK
COBA COPY PASTE INI AJA BAKAL JADI LANGSUNG KOK, TINGGAL BUAT DAFTAR ISI AJA ;)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah menciptakan alam semesta ini dan atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini kami buat sebagai acuan pembelajaran
dalam membahas tentang sistem hormon. Sistem Hormon yang akan kami bahas yaitu
tentang bagaimana kita dapat mengetahui pengertian hormon, fungsi hormon, dan
macam-macam kelenjar buntu dan bagian-bagiannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi siswa…..Amien…!!!.
Bandung, 13 September 2013
Bandung Surya Purwana
Daftar Isi
2.1.
Pengertian Sistem Hormon…….……………………….……………………………………………………………………….4
2.2. Fungsi Hormon…………………………………………………………………………………………………………………………4
2.3. Macam-Macam Kelenjar Buntu………………………………………………………………………………………………..4
2.2. Fungsi Hormon…………………………………………………………………………………………………………………………4
2.3. Macam-Macam Kelenjar Buntu………………………………………………………………………………………………..4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Salah satu sistem koordinasi pada manusia adalah
Hormon, dimana hormon merupakan getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan
langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran
khusus, sehingga sering disebut sebagai kelenjar buntu/kelenjar Endokrin.
Di dalam tubuh. Hormon berperan dalam mengatur
metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi dan reaksi terhadap
stress serta tingkah laku. Oleh karena itu, hormon sangat dibutuhkan dalam
tubuh.
B. Pembahasan
a. Pengertian Hormon
b. Apakah fungsi Hormon ?
c. Macam-macam kelenjar
buntu ?
C. Tujuan
a. Mengetahui apa itu
hormon dan fungsinya ?
b. Dapat
mengetahui macam-macam kelenjar buntu berdasarkan cara kerjanya, aspek macam
dan letaknya ?
BAB II
PEMBAHASAN
(SISTEM HORMON)
A. Pengertian
Sistem Hormon
Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu
kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai
saluran khusus, sehingga sering disebut sebagai Kelenjar Buntu atau Kelenjar
Endokrin.
Kata Hormon berasal dari kata “Hormaein” yang
berarti Memacu atau Menggiatkan. Hormon diperlukan oleh tubuh dalam jumlah
sedikit, tetapi mempunyai pengaruh yang amat besar. Bila kekurangan dapat
ditambah hormon sejenis dari luar. Bila kelebihan akan mengakibatkan berbagai
gangguan kerja organ tubuh.
Sebagai komponen sistem koordinasi, Hormon
mempunyai hubungan yang erat dengan sistem saraf. Rasa cemas atau ketakutan
secara mendadak pada seseorang, disamping kerja sistem saraf juga dipengaruhi
oleh hormon. Ketika seseorang merasa ketakutan, maka dia akan lari menghindar
atau berusaha melawan terhadap penimbul rasa ketakutan itu sekuat-kuatnya.
misalnya dengan lari secepat-cepatnya. Pada Keadaan semacam ini maka hormon
adrenalin akan aktif, mempertinggi frekuensi denyut jantung dan memperkuat
denyutnya.
B. Fungsi
Hormon
Hormon memiliki fungsi yang sangat penting yaitu
untuk mengatur Homeostatis. Selain itu, hormon berfungsi untuk memacu
pertumbuhan, repsoduksi, metabolisme, dan tingkah laku.
C. Macam-macam Kelenjar Buntu
1. Macam-macam
kelenjar buntu menurut cara kerjanya yaitu :
a) Kelenjar
yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan dalam
metabolisme.
b) Kelenjar
yang bekerjanya mulai masa tertentu. Misalnya hormon kelamin.
c) Kelenjar
yang bekerja sampai masa tertentu, Misalnya hormon pertumbuhan dan hormon
timus.
2. Kelenjar
buntu berdasarkan aspek macam dan letaknya.
a) Kelenjar
Hipofisis, terletak di dasar otak besar.
b) Kelenjar
Tiroid, atau kelenjar gondok, letaknya di daerah leher.
c) Kelenjar
Paratiroid atau kelenjar anak gondok, letaknya di dekat kelenjar gondok.
d) Kelenjar
Pankreas atau pulau-pulau Langerhans, letaknya di sebelah bawah lambung
(Ventrikulus).
e) Kelenjar
Adrenal atau Suprarenalis, terdapat di atas ginjal.
f) Kelenjar
Kelamin atau kelenjar Gonad, pada wanita terletak di daerah rongga perut,
sedangkan pada pria terdapat di dalam buah zakar dan zakar dalam kelenjar
skrotum.
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar ini terletak di dalam lekukan tulang
sela tursika di bagian tengah tulang baji. Hipofisis merupakan kelanjar buntu
terbesar. Kelenjar ini mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan tulang
panjang sehingga berkaitan dengan pertumbuhan tinggi seseorang.
Produksi hormon ini secara berlebihan di sebut
Hiperfungsi atau Hipersekresi. Hipersekresi pada masa pertumbuhan (remaja) akan
mengakibatkan pertumbuhan yang luar biasa, disebut Gigantisme.
Produksi hormon yang kurang dari normal disebut
Hipofungsi, mengakibatkan pertumbuhan terhambat atau terjadi manusia kerdil.
a) Lobi
Anterior atau lobi depan
Bagian ini menghasilkan bermacam-macam hormon pengatur beberapa
hormon lain, diantaranya :
1) Hormon
Somatotrof (STH atau Growth Hormon), kerjanya menstimulasi pertumbuhan tubuh,
terutama Cakra Epifisis dari tulang pipa. Kelebihan hormon ini dapat mengakibatkan
pertumbuhan raksasa atau gigantisme. Bila kelebihan ini terjadi pada saat
seseorang tidak tumbuh lagi maka akan menyebabkan penebalan pada tulang wajah,
tengkorak, tangan, dan kaki. Keadaan ini disebut akromegali. Kekurangan hormon
ini dapat mengakibatkan kekerdilan dan kretinisme.
2) Luteotropic
Hormon (LTH) atau prolaktin atau hormon laktogen, berfungsi untuk merangsang
kelenjar susu untuk mensekresikan susu.
3) Thyroid
Stimulating Hormon (TSH) atau hormon treotrop berfungsi untuk merangsang
sekresi kelenjar tiroid.
4) Adrenocarticotropic
Hormon, (ACTH) atau Hormon Adrenotropin, berfungsi untuk merangsang dan
mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal.
5) Gonadotropic
atau Hormon Kelenjar Kelamin, berbeda untuk pria dan wanita.
a. Folikel
Stimulating Hormon (FSH), terdapat pada wanita dan pria. Pada wanita. Hormon
ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel dalam indung telur atau
ovarium, sedangkan pada pria berfungsi untuk mempengaruhi proses
spermatogenesis.
b. Luteinizing
Hormon (LH) atau interstitial cell stimulating hormon (ICSH), terdapat pada
pria dan wanita. Pada wanita LH berfungsi untuk merangsang ovulasi atau
pemasakan telur sel interstitial Leyding di dalam testis agar menghasilkan
testosteron.
b) Lobi
Intermedia atau lobi tengah
Pada manusia, bagian ini mengalami kemunduran atau rudimenter dan
hormon yang dihasilkan fungsinya belum jelas. pada katak, bagian ini
menghasilkan hormon Melanosit Stimulating Hormon (MSH) atau intermedin. Hormon
ini berperan dalam mengatur perubahan warna kulit, yaitu dengan mengatur
penyebaran pigmen melanin pada sel-sel melanofora kulit.
c) Lobi
Posterior atau Lobi Belakang
Bagian ini menghasilkan beberapa macam hormon, yaitu vasopresin,
petresin dan oksitosin. vasopresin dan petresin berfungsi untuk mempengaruhi
tekanan darah. Sedangkan oksitosin berperan untuk membantu proses kelahiran.
2. Kelenjar Tiroid atau Kelenjar
Gondok
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid ada tiga macam, yang
dua macam serupa, yaitu tiroksin dan triodotironin, serta kalsitonin. Fungsi
hormon ini cukup luas, yaitu :
a. Mempengaruhi
metabolisme sel, proses produksi panas oksidasi di sel-sel tubuh, kecuali sel
otak dan sel limfa.
b. Mempengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh.
c. Mempengaruhi
dalam mengubah tirosin.
Bila hormon ini mengalami kelebihan produksi
atau Hipertiroidisme akan menyebabkan morbus basedowi, yaitu meningkatnya
pelupuk mata terbuka lebar, dan bola mata melotot (Eksoftalmus). Bila terjadi
pada anak-anak akan mengakibatkan gigantisme.
Bila produksi Tiroksin terlalu rendah atau
Hipertiroidisme, akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan. Bila terjadi pada
orang dewasa akan terjadi mixoedem, yaitu kegemukan (obesitas) yang luar biasa
serta kecerdasan manurun. Kekurangan unsur yodium dapat menyebabkan
terganggunya pembentukan hormon tiroksin, dengan gejala timbulnya gondok.
3. Kelenjar paratiroid atau kelenjar
anak gondok
Kelenjar ini terletak di sebelah dorsal kelenjar
tiroid. Hormon yang dihasilkan adalah Parathormon, berfungsi mengatur
pertukaran zat kapur dan fosfor dalam darah. Bila kadar Ca ++ dalam
darah lebih rendah dari normal, Parathormon diekskresikan. Akibatnya, kalsium
dalam tulang akan larut dan masuk ke dalam darah berbentuk ion kalsium.
Kelebihan produksi Hormon Parathormon akan berakibat kadar kalsium dalam darah
meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal,
disebut batu ginjal. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan kekejangan disebut
tetanus.
4. Kelenjar Efifise
Kelenjar ini menghasilakn hormon yang fungsinya belum jelas.
5. Kelenjar Timus atau Kelenjar
Kacangan
Kelenjar ini bertugas menimbun hormon Somatotrop
atau hormon pertumbuhan. Hormon ini hanya berfungsi pada masa
pertumbuhan. Kekurangan hormon ini pada masa muda akan menyebabkan kekerdilan.
Kelebihan hormon ini pada masa pertumbuhan akan menunjukkan pertumbuhan
raksasa. Bila setelah dewasa hormon ini tetap berfungsi maka akan menyebabkan
aromegali.
6. Kelenjar Suprarenalis atau
Kelenjar anak ginjal
Kelenjar ini sering disebut juga kelenjar
adrenal. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian kulit atau bagian korteks dan
bagian dalam atau medulla.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Adrenal
adalah Hormon Adrenalin atau Epineprin.
Fungsi
Hormon Adrenalin, yaitu sebagai berikut :
a) Memacu
aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa.
b) Mengendurkan
otot polos batang tenggorork sehingga melapangkan pernafasan.
c) Mempengaruhi
pemecahan glikogen (Glikogenesis) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula
darah.
7. Kelenjar Langrhans
Kelenjar Langerhans atau Pankreas menghasilkan
hormon insulin yang berfungsi antagonis dengan hormon adrenalin, yaitu untuk
mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot.
Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan
kencing manis atau diabetes mellitus. Insulin dan adrenal bekerja bersama
mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
Pengeluaran gula melalui ginjal menyebabkan
kadar gula darah turun, badan menjadi lemas dan lapar, sehingga penderita
banyak makan. Pada penderita kencing manis juga banyak membuang air seni,
sehingga mudah terasa haus.
Banyaknya glukosa yang dikeluarkan dan tidak
dapat disimpan, memungkinkan perubahan protein dan lemak tubuh menjadi glukosa.
Metabolisme lemak menghasilkan senyawa asam. Dalam jangka lama zat tersebut
dapat merusak jantung dan ginjal. Agar badan tetap sehat, penderita diabetes
mellitus harus berolahraga dengan teratur sesuai anjuran dokter.
8. Kelenjar Usus dan Lambung
Kelenjar usus menghasilkan hormon skretin dan
kolesistokinin. Sedangkan kelenjar lambung menghasilkan hormon gastrin.
Hormon-hormon tersebut berperan dalam merangsang sekresi getah lambung.
9. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin mampu menghasilkan hormon dan
sel-sel kelamin. Kelenjar ini dibedakan atas kelenjar kelamin pria dan wanita.
a. Kelenjar
kelamin pria (Testis) menghasilkan hormon kelamin pria atau androgen dan sel
sperma. Di antara androgen yang terpenting adalah Testosteron, yang berfungsi
untuk :
1. Mempertahankan proses
spermatogenesis
2. Memberi efek negatif
terhadap sekresi LH oleh Hipofisis.
b. Kelenjar kelamin
perempuan (ovarium) menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon perempuan yang
meliputi estrogen dan progesteron.
1. Estrogen
dihasilkan oleh sel folikel de graaf
2. Progesteron
dihasilkan oleh korpus luteum, yaitu bekas folikel yang telah ditinggalkan sel
telur. Fungsi progesteron, yaitu :
a) Mengatur
pertumbuhan ari-ari (plasenta)
b) Menghambat
produksi FSH oleh Hipofisis
c) Pada ibu
yang habis melahirkan progesteron bersama laktogen berfungsi memperlancar
produksi air susu.
d) Mengatur
pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari dinding rahim.
HORMON
ESTROGEN DAN PROGESTERON DALAM TEKNOLOGI
Gerakan KB (Keluarga Berencana) yang
diprogramkan pemerintah antara lain merupakan usaha untuk menjarangkan
kelahiran dan membatasi ledakan penduduk. Salah satu cara adalah dengan
menggunakan hormon.
KB secara hormonal dilakukan dengan cara meminum
Pil KB. Pil tersebut merupakan hormon estrogen dan progesteron sintetik. Hormon
sintetik ini berpengaruh pada penebalan endometrium rahim dan menghambat
produksi LH (Luitinizing Hormon) dan FSH (Folikel Stimulating Hormon) oleh
Hipofisis. Bila LH dan FSH tidak diproduksi, maka tidak akan terjadi ovulasi
(pemasakan sel telur). Akibatnya tidak mungkin terjadi fertilisasi (pembuahan)
HUBUNGAN HORMON DAN SARAF
Baik sistem hormon dan saraf berkaitan dengan
proses penyampaian informasi melali sinapsis listrik. Sedangkan pada sistem
hormon melalui zat kimia di sebut Neurotransmitter.
Kerjasama antara sistem hormon dan sistem saraf
antara lain tampak pada keadaan yang menyebabkan seseorang kekurangan air atau dehidrasi.
Keadaan ini akan dilacak oleh saraf tertentu pada Hipotalamus, terus ke
hipofisis. Selanjutnya Hipofisis akan menghasilkan hormon antiaeuretika yang
menghambat produksi urine.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata hormon berasal dari kata Hormon yang
berarti memacu atau menggiatkan. Jadi hormon adalah getah yang dihasilkan oleh
kelenjar buntu atau kelenjar endokrin dan langsung diedarkan oleh darah. Hormon
berfungsi untuk mengatur homeostatis, memacu pertumbuhan, reproduksi,
metabolisme dan tingkah laku.
B. Saran
a. Diharapkan
agar siswa mampu memahami apa itu sistem hormon.
b. Dapat mengetahui
hubungan hormon dan saraf
c. Diharapkan kepada pembaca
untuk memberi kritikan dan saran untuk perbaikan makalah yang akan kami buat
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Madigan
M.T., Martinko J.M., dan Parker J. 2000. Brock Biologi of Microorganisms.
Edisi
ke-9 London : Pren
Sumber
:
Tersedia : http://jurnalkesehatanmasyarakat.blogspot.com/2011/11/contoh-makalah-biologi-anak-sma.html
Tersedia : http://jurnalkesehatanmasyarakat.blogspot.com/2011/11/contoh-makalah-biologi-anak-sma.html
Komentar