Makalah Biologi Penelitian Jagung
CREATED BY SRI RESKY MORDIAN AZRA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jagung Zea mays L.
Merupakan tanaman berumah satu Monoecious dimana letak bunga jantan terpisah
dengan bunga betina pada satu tanaman. Jagung termasuk tanaman C4 yang mampu
beradaptasi baik pada faktor-faktor pembatas pertumbuhan hasil. Daun tanaman C4
sebagai agen penghasil fotosintat yang kemudian didistribusikan, memiliki
sel-sel seludang pelbuluh yang mengandung klorofil. Di dalam sel ini terjadi
dekarboksilasi malat dan aspartat yang menghasilkan CO2 yang kemudian memasukki
siklus calvin membentuk pati dan sukrosa. Di tinjau dari segi kondisi
lingkungan, tanaman C4 teradaptasi pada terbatasnya banyak faktor seperti
intensitas radiasai surya tinggi dengan suhu siang dan malam yang tinggi, curah
hujan yang rendah dengan cahaya musiman tinggi disertai suhu yang tinggi, serta
kesuburan tanah yang relatif rendah.
Sifat-sifat menguntungkan
dari jagung sebagai tanaman C4 antara lain aktifitas fotosintesis
pada keadaan normal relatif tinggi, fotorespirasi sangat rendah, transpirasi
rendah serta efisien dalam penggunaan air. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat
fisiologis dan anatomis yang sangat menguntungkan dalam kaitannya dengan hasil.
Tanaman Jagung telah lama
dibudidayakan di Indonesia, akan tetapi rata-rata hasilnya relatif lebih
rendah, rendahnya hasil jagung terutama disebabkan oleh
pengelolaan tanah dan tanaman yang belum mencapai kondisi
optimal bagi pertumbuhannya, seperti pemupukan yang belum memadai dan kondisi
lahan yang bersifat masam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh pupuk
urea terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
2. Bagaimanakah pegaruh
tanaman tanpa pemberian pupuk urea?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pupuk urea terhadap pertumbuhan
tanaman jagung (Zea mays).
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang kita ambil
adalah kita dapat mengetahui pengaruh pemberian pupuk urea terhadap pertumbuhan
tanaman jagung (Zea mays).
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pupuk Urea
Pupuk Urea adalah
pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen
merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk
butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan
pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup
rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap
100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.
B. Kegunaan Pupuk Urea
Unsur hara Nitrogen yang
dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
1. Membuat daun tanaman lebih
hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai
peranan sangat panting dalam proses fotosintesa.
2. Mempercepat pertumbuhan
tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain).
3. Menambah kandungan protein
tanaman.
4. Dapat dipakai untuk semua
jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, tanaman perkebunan, usaha
peternakan dan usaha perikanan.
C. Asal Usul Tanaman Jagung
Jagung (Zea mays L.)
merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi
alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah
di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung
sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam
sebagaipakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung(dari bulir, dikenal dengan
istilah tepung
jagung atau
maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya).
Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam
sebagai penghasil bahan farmasi.
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa
daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian
selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu,
lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan(Ekuador) sekitar 7000 tahun yang
lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Perupada 4.000 tahun yang lalu.
Kajian filogenetik menunjukkan bahwa
jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan
keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis).
Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling
tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies
lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.
Istilah teosinte sebenarnya
digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genusZea, kecuali Zea mays ssp. mays.
Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan
yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang
terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.
D. Deskripsi Tanaman Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan
tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung
sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m
sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa
diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun
beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti
padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Bunga betina jagung
berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan
"rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Akar jagung tergolong akar
serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada
kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari
buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan
mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau
gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun
jagung adalah daun
sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai
daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar
dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut.
Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae.
Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini
berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga
jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious).
Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret
dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian
puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna
kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh
dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman
hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah
bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu
tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung
cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
(protandri).
E. Ciri-Ciri dan Klasifikasi
Tanaman Jagung
1. Ciri-Ciri Tanaman Jagung
a. Panjang
b. Berisi
c. Ada buahnya
2. Klasfikasi Tanaman Jagung
a. Kerajaan: Plantae
- (tidak termasuk) Monocots
- (tidak termasuk)
Commelinids
b. Ordo: Poales
c. Famili: Poaceae
d. Genus: Zea
e. Spesies: Z. mays
f. Nama: binomial
F. Kandungan Gizi Jagung
Biji jagung kaya akan
karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat
dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk
pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin.
Pada jagung ketan, sebagian
besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak
berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai
bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi
mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa. Kandungan gizi Jagung per
100 gram bahan adalah :
a. Kalori :
355 Kalori
b. Protein :
9,2 gr
c. Lemak :
3,9 gr
d. Karbohidrat :
73,7 gr
e. Kalsium :
10 mg
f. Fosfor :
256 mg
g. Ferrum :
2,4 mg
h. Vitamin A :
510 SI
i. Vitamin
B1 : 0,38 mg
j. Air :
12 gr
Dan bagian yang dapat
dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat
yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung
merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam
80-150 hari.
G. Pemanfaatan Tanaman Jagung
Selain sebagai bahan pangan
dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi
alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer
sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di
Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing
komputer yang siap dipasarkan. Produksi jagung dan perdagangan dunia
Provinsi penghasil jagung
di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3 jt ton;
Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara :
1,2 jt ton; Jawa Barat : 700 – 800 rb ton, sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi
dan Gorontalo) dengan rata-rata produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun
Produsen jagung terbesar
saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi dunia), diikuti China
20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan 1,61%; Ukraina
1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa sebanyak 7,92%
dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi jagung pada tahun 2008/2009
adalah sebesar 791,3 juta MT.
BAB III
HIPOTESIS
A. Hipotesis Nol (H0)
Tidak ada pengaruh pupuk
urea yang digunakan dalam pemberian pupuk terhadap tanaman jagung.
B. Hipotesis Alternatif (H1)
Ada pengaruh pemberian
pupuk urea yang digunakan terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian
Pertumbuhan Tanaman Jagung dilakukan di :
- Alamat :
BTN.Arakeke
- Hari/Tanggal :
Minggu, tanggal 11 Desember 2011
- Pukul :
10:15 WITA.
B. Alat dan Bahan
- Poly
bag -Pupuk
urea
- Tanah -
Alat tulis
- Mistar
- Benih jagung
- Air
C. Cara Kerja
- Siapkan semua alat dan
bahan yang dubutuhkan.
- Salah satu poly bag
diberikan pupuk urea.
- Memasukkan benih jagung ke
dalam media yang telah di sediakan.
- Melakukan penyiraman setiap
hari agar tanaman tetap tumbuh.
- Mengukur tinggi tanaman
sekali dalam sehari.
D. Unit Prcobaan
Unit percobaan ini menggunakan
poly bag sebanyak 4 buah.
E. Perlakuan dan Taraf
Perlakuan
Pada penelitian dengan
judul “Pengaruh pupuk urea terhadap
pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays)”, perlakuannya adalah
pemupukan.
Pada
judul penelitian tersebut, taraf perlakuannya adalah pada tanaman P0 tidak
diberi pupuk, P1 diberi pupuk 50 gram, P2 diberi pupuk 100 gram, P3 diberi
pupuk 150 gram.
Pengamatan
di lakukan setiap hari dengan mengamati tinggi tanaman, fisik tanaman dan berat
tanaman jagung (Zea mays).
F. Variabel
a. Variabel
bebas :
Pupuk urea
b. Variabel
terikat :
Pertumbuhan jagung
c. Variabel
antara :
Air, tanah, cahaya
d. Variabel
terkontrol :
Yang tidak diberi pupuk
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Hasil
Penelitian
Tabel pengamatan yang menunjukkan tinggi tanaman jagung
untuk setiap perlakuan.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang
diperoleh, menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays) yang terbaik
berada pada perlakuan P0 (tanpa pupuk) dan P1 (50 gram) dengan pemakaian pupuk
urea, dimana hasil pertumbuhannya yaitu jumlah daun 5 helai, daun pinggir
menguning 1 helai, daun menggulung tidak ada, dan daun segar 4 helai. Pada
perlakuan P0 (tanpa pupul) tidak terdapat penambahan hara sedangkan pada
perlakuan P1(50 gram) terdapat penambahan hara walaupun cara perlakuan atau
perawatan sama menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak sama. Hal ini sesuai
pendapat Hakim. N, dkk (1986) bahwa analisa tanaman didasarkan pada asumsi
jumlah unsur hara yang terdapat dalam tanah. Dari analisa tanaman akan di
dapatkan suatu kadar dari unsur tertentu dalam tanaman. Kadar tersebut
kemungkinan berada pada suatu titik yang kritis, dimana telah diperlukan
tambahan unsur tersebut melalui pupuk. Jika perlakuan penanaman tanpa
penambahan unsur hara dengan cara pemupukan maka kebutuhan tanaman akan unsure
hara menjadi kurang tersedia, sehingga pertumbuhan tanaman kurang subur.
Jumlah daun pada perlakuan
P2 (100 gram) dan P3 (150 gram) sebanyak 3 helai, Hal ini disebabkan karena
tanaman kelebihan N (Nitrogen) sehingga menghambat pertumbuhan tanaman, dimana
batang-batang lemah dan mudah roboh juga rentang terhadap penyakit. Hal ini
sesuai dengan pendaapat Poerwowidodo (1992) yang menyatakan bahwa kekahatan
atau defisiensi nitrogen menyebabkan proses pembelahan sel terhambat dan
akibatnya menyusutkan pertumbuhan. Selain itu, ikatan senyawa protein
menyebabkan kenaikan nisbah C/N (organik) dan kelebihan karbohidrat ini akan
meningkatkan kandungan selulosa dan lignin. Ini menyebabkan tanaman jagung
tampak tidak sama rata dan sudut terhadap batang sangat runcing.
Faktor yang mendukung
pertumbuhan tanaman yaitu tersedianya unsure hara, dimana tanaman akan tumbuh
subur atau tumbuh secara optimal dengan penambahan hara yang dibutuhkan tanaman
berada dalam keadaan cukup tersedia dalam tanah. Selain itu, faktor pemupukan
juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Dalam melakukan pemupukan ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu, jenis tanaman yang akan dipupuk,
jenis pupuk yang akan digunakan, jenis tanah yang akan dipupuk, dosis pupuk
yang diberikan, waktu pemupukan serta cara-cara pemupukan.
BAB VI
PANUTUP
A. Simpulan
1. Pupuk Urea adalah
pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen
merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman.
2. Jagung (Zea mays L.)
merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selaingandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi
alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah
diIndonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung
sebagai pangan pokok.
3. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan
tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
4. Selain sebagai bahan pangan
dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi
alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer
sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik.
5. Pada perlakuan P0 (tanpa
pupuk) dan P1 (50 gram) dengan pemakaian pupuk urea, dimana hasil
pertumbuhannya yaitu jumlah daun 5 helai, daun pinggir menguning 1 helai, daun
menggulung tidak ada, dan daun segar 4 helai.
6. Jumlah daun pada perlakuan
P2 (100 gram) dan P3 (150 gram) sebanyak 3 helai, Hal ini disebabkan karena
tanaman kelebihan N (Nitrogen) sehingga menghambat pertumbuhan tanaman, dimana
batang-batang lemah dan mudah roboh juga rentang terhadap penyakit.
B. Saran
Apabila melakukan
penanaman, sebaiknya memperhatikan terlebih dahulu jenis tanaman yang akan
ditanam, media atau tempat menanam. Karena kebutuhan tanaman akan unsur hara
dan bahan organik berbeda-beda, begitu pula dengan tanah mengandung
unsur hara yang berbeda pula, sehingga pemberian pupuk pada tanah dan tanaman
berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
AAK, 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung.
Kanisius, Jakarta.
Aditya, Agus. 2009. Pengaruh Pupuk Urea. Di
akses pada tanggal 28 Januari 2012.
Hakim, N. 1896. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Lampung, Lampung.
Harry, Dwi. 2010. Asal Usul Tanaman Jagung. Di akses pada
tanggal 28 Januari
2012.
Sumber:
http://www.rheskyemhordiank.blogspot.com
Komentar