Cerita Pendek: #HarapanTono
HARAPAN TONO
Di suatu desa yang amat makmur, hidup seorang remaja berumur
16 bernama Tono Rintono MS. Dia adalah anak seorang pengusaha minyak yang kaya
raya, tetapi dia memiliki suatu masalah di hidupnya, dimana orang-orang
disekitarnya pun tidak tahu apa yang diderita Tono, tetapi setelah diperiksa ke
rumah sakit oleh orangtuanya, Tono memiliki kelainan, yaitu dia tidak bisa
berfikir cepat dan sigap dalam melakukan apapun alias lemot atau telmi.
Pada suatu
hari saat pertama Tono masuk sekolah, Tono yang menggunakan mobil BMW Z4 ke
sekolahnya, orang-orang disekolahnya terpukau melihat sosok Tono yang setengah
ganteng, tapi cenderung jelek itu, karena Tono merupakan siswa pertama di SMA Sinar
Jaya yang berani membawa kendaraan roda empat ke sekolah, dan guru-guru pun
membiarkan Tono membawa BMWnya.
Saat di
kelas, Tono yang duduk di kelas XI IIS 6 itu awalnya tidak mempunyai teman sama
sekali, karena dia tidak satu kelas lagi dengan tema-teman kelas sepuluhnya.
Tetapi setelah dia masuk ke kelas barunya itu dia didatangi oleh empat orang,
yaitu Andri, Eman, Ulan, dan Lita. “ehh kamu, nama kamu siapa?” Ucap Lita
dengan senyumannya yang menggoda. “Tono” Jawab Tono, “Nama lengkap kamu apa
Tono?” Lanjut Ulan, yang sedang didekat Lita, karena dia adalah teman satu
bangkunya Lita. “Tono Rintono MS.” Sambut Tono, Lalu Andri bertanya lagi kepada
Tono yang sangat pendiam dan cuek, dikelasnya itu “MS nya apa tuh, Ton?” Tanya
Andri, “Mantan Supir kali?” Celetuk Eman, “Buka Mantan Supir, tapi Martono
Sartono” Jawab Tono dengan muka datarnya. Spotan saja mereka berempat yang
sedang berada didekatnya tertawa terbahak-bahak mendengar namanya yang lucu
itu.
Lalu setelah sekian lama mereka
kenal, mereka pun menamai geng mereka dengan sebutan ATEUL, nama tersebut
diambil dari huruf depan dari nama-nama mereka, yaitu Andri, Tono, Eman, Ulan
dan Lita. Dan mereka pun terkenal di sekolahnya karena kenakalannya.
Pada suatu ketika, saat mereka
sedang besama-sama akan pulang sekolah,
mereka mampir dulu ke rumah Andri yang tidak jauh dari sekolah, lalu
saat di rumah Andri, Tono melihat sosok seorang yang sangat mempesona dirinya
dengan tubuhnya yang seksi, dan kulitnya yang putih, mukanya yang sangat cantik, melebihi
cantiknya Lita. Sosok tersebut mendekati dia yang berada di depan gerbang pintu
rumah Andri, tetapi Tono masih heran melihat sosoknya itu, dan Tono pun terus
memperhatikan dia, dan dia pun berkata “Ada apa kang, lihat-lihat saya terus?”
tetapi Tono terus bengong melihatnya dan tak lama kemudian dia berkata
“Ayu....?” Tono kaget, ketika sosok tersebut merupakan temannya bermain saat
dia masih kecil.
“Ayu, kenapa ada kamu disini?”
Kata Tono.
“Kamu yang kenapa ada disini?”
Ujar Ayu.
“Aku lagi mampir ke rumah temen”
Jawab Tono.
“Kamu temennya Andri?” Ujar Ayu.
“Iyaa aku temen sekelasnya Andri,
ohiyaa kamu apa kabar?” Tanya Tono sambil dia tersenyum melihatnya.
“Alhamdulillah! Luar Biasa!!
Allahu Akbar!!! Yes yes yes!!!” Jawab Ayu dengan penuh semangat.
“Kamu lagi apa disini Yu? Kata
Tono
“Aku mau ngambil pesanan kue
mamaku disini” Jawab Ayu.
“Yaudah, aku masuk dulu yaa Ayu,
byee!” Ucap Tono.
“Cieeeeeee.... Tono......” Ucap Eman, Andri, Ulan dan Lita
dari dalam rumah.
“Apa sih kalian” Jawab Tono sambil masuk ke dalam rumah.
Setelah
mereka pulang dari rumah Andri, Tono tidak langsung pulang ke rumah, tapi dia
mencari-cari dulu alamat rumah Ayu karea dia masih kangen kepada Ayu, tetapi
tidak ketemu. Dan Tono pun pulang dengan merana, karena tidak bisa bertemu lagi
dengan Ayu, teman semasa kecilnya itu.
Setelah
Tono bertemu dengan Ayu kemarin, sikap Tono semakin galau dan tidak karuan,
yang membuatnya tidak konsen belajar.
11 Tahun kemudian, setelah Tono berusia 27 tahun, karena
Tono tidak dapat pacar terus dan tidak nikah-nikah karena dia gagal mewujudkan
cita-citanya karena semasa dia sekolah, dia terus menerus memikirkan Ayu dan
dia sangat ingin bertemu lagi dan mempersunting Ayu, karena Tono mencintai Ayu
saat mereka dipertemukan di rumah Andri. Dan Tono pun akhirnya akan dijodohkan
oleh orangtuanya dengan anak teman ibunya, Tono pun nurut saja dengan kemauan
orangtuanya untuk menjodohkannya, karena dia telah putus asa dengan hidupnya.
Saat acara
penjodohan Tono dengan anak teman ibunya itu berlangsung, Tono Shock setelah
melihat wanita yang anak dijodohan dengannya yaitu wanita seksi dan bohai yang
merupakan sahabatnya dulu, Lita.
Akhirnya
pada 22 Febuari 2020 surat undangan pernikahan Tono dan Lita sudah disebar dan
salah satunya sampai di tangan Ayu,
“Akhirnya Tono dapat jodoh juga, setelah sekian lama menjomblo” Ucap Ayu
di dalam hatinya.
Dan pada
pesta pernikahan Tono dan Lita, Ayu datang untuk melihat pesta pernikahan mereka
dan Tono, kaget mengapa bisa ada Ayu di pestanya, karena dia tidak
mengungdangnya. Tetapi selain kaget, Tono sangat senang sekali karena Tono bisa
berada di pelaminan dengan Ayu, ayu bukan pengantinnya.
Jadi,
sebenarnya Tono itu sangat ingin mempersunting Ayu, tetapi Tono tidak berhasil,
karena Tono sulit mencari informasi tentang Ayu. Dan akhirnya setelah mereka
bertemu di pelaminan itu, Tono baru menyesali perbuatannya yang terus menerus
mencari Ayu yang menjadikannya gagal mewujudkan cita-citanya untuk menjadi
guru, tetapi meskipun Tono gagal menjadi seorang guru, setidaknya Tono bisa
meneruska usaha Ayahnya yaitu menjadi pengusaha minyak di Indonesia. Dan di
pelaminan itu Ayu sempat berkata kepada Tono “Aku rindu saat-saat kita bersama,
Tono”. Dan itu merupakan kata-kata terakhir dari Ayu untuk Tono, sebelum Tono
hidup bahagia dengan Lita.
-TAMAT-
Komentar