HASIL PENELITIAN TANAMAN CABAI
Created by : Bandung Surya Purwana
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabai atau cabai merah atau chili (bahasa Ambon) adalah
buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagaisayuran maupun bumbu,
tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang,
cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" ke sepuluh
(alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengaruh sinar matahari terhadap
pertumbuhan tanaman cabai?
2.
Bagaimana pengaruh pemberian pupuk urea terhadap
pertumbuhan tanaman cabai?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana
pengaruh sinar matahari dan pemberian pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman
cabai.
D. Manfaat Penelitian
Jadi bisa mengetahui bagaimana
pengaruhnya sinar matahari terhadap pertumbuhan tanaman cabai.
BAB 2
LANDASAN
TEORI
A. Pengertian
Pupuk Urea
Pupuk Urea adalah
pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen
merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk
butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan
pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup
rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap
100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.
B. Kegunaan Pupuk Urea
Unsur hara Nitrogen yang
dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
1. Membuat
daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl)
yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa.
2. Mempercepat
pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain).
3. Menambah
kandungan protein tanaman.
4. Dapat
dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, tanaman
perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan.
C. Asal-Usul Tanaman Cabai
Masyarakat Indonesia
secara umum sudah tidak asing dengan tanaman cabai. Buah tanaman cabai biasa
dipergunakan sebagai bumbu masak maupun dimakan segar bersama makanan ringan.
Tanaman cabai memiliki beragam varietas, mulai dari cabai rawit,
cabai keriting, cabai besar, hingga cabai paprika yang merupakan jenis cabai
termahal.
Tanaman Cabai pada dasarnya terbagi atas dua golongan utama, yaitu
cabai besar (Capsicum annumL.) dan cabai rawit (Capsicum frutescens L.) Cabai besar terbagi
menjadi dua golongan, yaitu cabai pedas (hot pepper) dan cabai paprika (sweet
pepper). Pada artikel ini yang akan diulas adalah cabai besar pedas (Capsicum
annum var. longum L.).
Tanaman cabai (hot pepper) berasal dari daratan Amerika Selatan
dan Amerika Tengah. Tanaman cabai tumbuh kira-kira sejak 2500 tahun sebelum
Masehi. Masyarakat yang pertama kali memanfaatkan dan mengembangkan cabai
adalah orang Inca di Amerika Selatan, orang Maya di Amerika Tengah, dan orang
Aztek di Meksiko. Mereka memanfaatkannya sebagai bumbu masakan. Christopher
Colombus yang mendarat di pantai San Salvador pada tanggal 12 Oktober 1492
menemukan penduduk setempat banyak yang menggunakan buah merah menyala berasa
pedas sebagai bumbu masakan. Kemudian Columbus membawa cabai dari benua Amerika
ke Spanyol untuk dipersembahkan kepada Ratu Isabella sebagai hasil temuannya di
benua Amerika. Pada tahun 1500-an, bangsa Portugis mulai memperdagangkan cabai
ke Makao dan Goa, kemudian masuk ke India, Cina, dan Thailand. Sekitar tahun
1513 kerajaan Turki menduduki wilayah Portugis di Hormuz, teluk Persia. Saat
Turki menduduki Hongaria, cabai pun dibudidayakan di Hongaria.
Hingga sekarang belum ada data yang pasti mengenai kapan cabai
dibawa masuk ke Indonesia. Menurut dugaan kemungkinan cabai dibawa oleh
saudagar-saudagar dari Persia ketika singgah di Aceh. Sumber lain menyebutkan
bahwa cabai masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis.
D.
Klasifikasi Tanaman
Cabai
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : icotyledoneae
Subkelas : Sympetalae
Ordo : Tubiflorae (Solanales)
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : icotyledoneae
Subkelas : Sympetalae
Ordo : Tubiflorae (Solanales)
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.
BAB 3
HIPOTESIS
A. Hipotesis Nol (H0)
Tidak ada pengaruh pemberian pupuk urea
dan sinar matahari terhadap pertumbuhan tanaman cabai.
B. Hipotesis Alternatif (H1)
Ada pengaruh pemberian pupuk urea dan
sinar matahari terhadap pertumbuhan tanaman cabai.
BAB 4
METODE
PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian terhadap tanaman
cabai dilaksanakan di :
Alamat : Kp. Cilisung RT 04/05 Kec. Margahayu
Kab. Bandung 40227
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Agustus 2013
Pukul : 15.00 WIB – Selesai
Kurun Waktu : 30 Hari
B.
Alat dan
Bahan
Pot bunga
Bibit cabai
Air
Sinar matahari
Pupuk urea
Alat tulis
Tanah
C.
Cara Kerja
- Siapkan semua alat dan bahan yang
dubutuhkan.
- Salah satu poly bag diberikan pupuk urea dan
disimpan di luar rumah, dan yang satu lagi sebaliknya
- Memasukkan bibit cabai ke dalam media yang telah
di sediakan.
- Melakukan penyiraman setiap hari agar tanaman
tetap tumbuh.
- Mengukur tinggi tanaman sekali dalam sehari.
D.
Variabel
Variabel bebas :
Pupuk urea dan pemberian sinar matahari
Variabel terikat :
Pertumbuhan tanaman
Variabel terkontrol :
Yang tidak diberi perlakuan hanya di control saja
BAB 5
PENUTUP
A. Simpulan
Saya tidak bisa menyimpulkan semuanya, karena hasil penelitian saya
gagal. Disebabkan oleh rusaknya salah satu tanaman yang sedang di teliti, rusak
itu dikarenakan penyimpanan potnya yang tidak seharusnya. Saya menyimpan pot
itu di atas benteng yang hanya memiliki lebar kurang lebih 10cm. dibandingkan
pot itu sendiri memiliki diameter sekitar 15cm, jadi sangat rentan untuk jatuh.
Dan pot itu jatuh pada saat lima hari setelah saya memulai meneliti dan saya
pun belum sempat mengambil gambarnya.
B. Saran
Saran saya sebaiknya jika menyimpan pot atau tanaman di tempat yang
sesuai yaitu di halaman rumah atau di tanahnya langsung, agar tidak terjadi
kepada Anda apa yang telah saya alami ini.
DAFTAR PUSTAKA
dibuat oleh : Bandung Surya Purwana. Kelas
XIPS1
Komentar